FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
PMA (Penanaman Modal Asing) DI BATAM
Rangkuman
Dalam
teori ekonomi pembangunan diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan
investasi mempunyai hubungan timbal balik yang positif. Hubungan timbal balik tersebut
terjadi oleh karena di satu pihak, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu
negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan yang bisa ditabung,
sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar pula. Dalam kasus ini,
investasi merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Masalah tipikal yang
dihadapi negara berkembang adalah kelangkaan dana domestik (saving gaps) yang lazimnya ditutup dari dana luar
negeri. Dana dari luar negeri dapat diperoleh dari hutang luar negeri atau
penanaman modal asing (PMA). Secara konseptual, penanaman modal asing atau
investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan kewajiban
pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri. Investasi
diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena
terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah, untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar negeri (PMA)
maupun dari dalam negeri (PMDN) sangat diharapkan.
Secara
umum investasi atau penanaman modal, baik dalam bentuk penanaman modal dalam
negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) tergantung dari daya tarik
daerah dan negara, membutuhkan adanya iklim yang sehat dan kemudahan serta
kejelasan prosedur penanaman modal. Menurut Tambunan (2006) terdapat sejumlah
faktor yang sangat berpengaruh pada baik-tidaknya iklim berinvestasi di
Indonesia. Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas politik dan
sosial, tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur dasar (listrik,
telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsinya sektor
pembiayaan dan pasar tenaga kerja (termasuk isu-isu perburuhan), regulasi dan
perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya yang diciptakan), masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi serta adanya
kepastian dari kebijakan pemerintah. Ditetapkannya Batam sebagai daerah FTZ
karena tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki oleh Batam selama ini. Di
samping memiliki keunggulan geografis yang berbatasan langsung dengan Singapura
dan Malaysia, Batam dianggap memiliki keunggulan secara ekonomi, antara lain
sebagai salah satu daerah di Indonesia yang tidak pernah mengalami krisis
ekonomi, dikenal sebagai sentra industri elektronika terkemuka di Indonesia,
serta merupakan penyumbang ekspor nonmigas kedua terbesar setelah Bali
(Kuncoro,2005). Daya tarik Batam sebagai sentra industri di Propinsi Kepulauan
Riau (Kepri) serta pusat masuknya PMA ke Indonesia terbukti dari data BKPM
(2008) dimana selama tahun 2007 Propinsi Kepri menduduki peringkat pertama
dalam persetujuan rencana investasi menurut lokasi di Indonesia. Dari total
persetujuan rencana investasi, tercatat sekitar 25% terserap di Propinsi Kepri
(BKPM,2008).
Teori lokasi pada dasarnya merupakan ilmu yang
menjelaskan di mana dan bagaimana suatu aktivitas ekonomi memilih lokasinya
secara optimal. Dengan demikian keputusan lokasi merupakan keputusan tentang
bagaimana perusahaan memutuskan dimana lokasi pabriknya atau fasilitas-fasilitas
produksinya secara optimal. Faktor-faktor lokasi merupakan faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi suatu aktivitas ekonomi seperti aktivitas
produksi atau aktivitas pemberian jasa. Faktor-faktor lokasi yang dimaksud
adalah faktor sejarah, faktor transportasi, faktor sumber daya, faktor pasar,
faktor tenaga kerja, faktor energi, faktor aglomerasi, faktor kenyamanan (mutu hidup, kualitas
hidup, atau gaya hidup), pelayanan publik setempat, pajak, insentif pemerintah,
iklim bisnis setempat site
costs (harga tanah
& gedung, fasilitas perkantoran dan gudang), stabilitas serta iklim politik
nasional. Faktor-faktor tersebut kemudian dikelompokkan menjadi dua orientasi,
yakni lima faktor pertama kecuali faktor sejarah, disebut orientasi
transportasi dan faktor-faktor lainnya disebut orientasi masukan lokal. Menurut
teori lokasi klasik terdapat 3 (tiga) kemungkinan lokasi yakni lokasi bahan
baku, lokasi pasar (kota) dan lokasi antara (lokasi bahan baku dan lokasi
kota/pasar).
Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan aliran
arus modal yang berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor swasta baik
yang melalui investasi langsung (direct investment) maupun investasi tidak langsung berbentuk portofolio. Investasi
langsung (direct
investment)
merupakan investasi yang melibatkan pihak investor secara langsung dalam
operasional usaha yang dilaksanakan. Sedangkan, investasi tidak langsung (portofolio) merupakan investasi keuangan yang dilakukan
di luar negeri. Terdapat tiga sumber utama modal asing dalam suatu negara yang
menganut sistem perekonomian terbuka, yaitu pinjaman luar negeri (debt). Kedua adalah penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). Ketiga adalah investasi portofolio merupakan investasi yang dilakukan
melalui pasar modal. menurut UNCTAD (1998) terdapat 3 (tiga) alasan untuk
melakukan investasi antara lain market-seeking, resourceseeking dan efficiency-seeking. Motivasi marketseeking FDI bertujuan untuk menembus pasar negara domestik dan umumnya dihubungkan dengan ukuran pasar dan pendapatan per kapita, pertumbuhan
pasar, akses ke pasar global dan regional, struktur dan pilihan
konsumen pasar domestik.
Pada
dasarnya hal yang sedang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang adalah modal,
yang merupakan suatu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan
begitu para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya, namun jika
para pelaku pasar kekurangan modal itu akan menyebabkan terhambatnya prosses
produksi serta dapat menimbulkan masalah-masalah lainnya.
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
kenangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Penanaman Modal Asing adalah Penanaman modal asing yang dilakukan
untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dan menanggung segala resiko
penanaman modal tersebut secara langsung Modal Asing adalah Alat
pembayaran luar negeri yang tidak berasal dari kekayaan devisa Indonesia.
Termasuk alat-alat perusahaan dan penemuan baru milik orang asing yang diimpor.
Membicarakan masalah
investasi, investasi telah disepakati menjadi salah satu kata kunci dalam
pembicaraan tentang konsep ekonomi, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan
kemiskinan bahkan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Investasi (Penanaman Modal) di Indonesia terdapat Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Dalam
kasus ini, investasi merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Masalah tipikal
yang dihadapi negara berkembang adalah kelangkaan dana domestik (saving gaps) yang lazimnya ditutup dari dana luar
negeri. Dana dari luar negeri dapat diperoleh dari hutang luar negeri atau
penanaman modal asing (PMA). Secara konseptual, penanaman modal asing atau
investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan kewajiban
pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri. Investasi
diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena
terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah, untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar negeri (PMA)
maupun dari dalam negeri (PMDN) sangat diharapkan. Secara umum investasi atau
penanaman modal, baik dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun
penanaman modal asing (PMA) tergantung dari daya tarik daerah dan negara,
membutuhkan adanya iklim yang sehat dan kemudahan serta kejelasan prosedur
penanaman modal.
INVESTASI KEUANGAN DENGAN PEDOMAN “CUKUP”!
RANGKUMAN
·
Investasi
secara umum dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai pendapat yang melebihi
kebutuhannya terutama kebutuhan dasarnya.
·
Menurut Reily dan Brown (Investment Analysis
dan Portofolio Management definisi Investasi yaitu: "Investasi adalah
komitmen saat dolar untuk jangka waktu dalam rangka untuk memperoleh pembayaran
masa depan yang akan mengkompensasi investor untuk (1) waktu dana berkomitmen,
(2) tingkat pengembalian yang diharapkan inflasi, dan (3) ketidakpastian dari
pembayaran di masa mendatang. "
·
Langkah-langkah
dalam proses manajemen:
1.
Menetapkan sasaran
investasi
2. Membuat
kebijakan investasi
3. Memilih
strategi portofolio
4. Memilih
aktiva/asset
5.
Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
·
Jenis-jenis Investasi
Secara
umum dalam berbagai buku mengenai investasi , investasi dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu :
- investasi pada aktiva riil (real
asset)
- investasi
pada aktiva keuangan (financial asset)
·
Kelebihan,
Kekurangan, Karakteristik dan Resiko Instrumen Investasi yaitu:
1. Tabungan
: dana yang disimpan pada sebuah lembaga keuangan umumnya Bang dengan harapan
memperoleh bunga.
2. Deposito
berjangka : dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangaka waktu
tertentu.
3. Obligas
: surat hutang dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana
dengan pembayaran bunga secara berkala
4. Saham
: kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya kita beli di bursa.
5. Reksadana
: suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
(investor) yang mempunyai tujuan investasi yang sama untuk selanjutnya diinvestasikan
kembali dalam portofolio efek berdasarkan kebijakan manajer investasi.
·
Dengan banyaknya
pilihan instrumen investasi yang detail mengenai investasi serta langkah-langkah
manajemen investasi, sebagai calon investor pun kita harus mengetahui pedoman
investasi. Pedoman yang perlu diperhatikan oleh para calon investor yaitu
pedoman “CUKUP” yang dapat menjadi
dasar untuk berinvestasi. Pedoman ini seperti: (1) Cakap atau mampu dan bisa mencari informasi investasi daan
mengelola dengan baik. (2) Uang yang
artinya para investor harus ada uang atau dana yang bisa dikelola atau
diinvestasikan. (3) Keberanian dalam
mengambil risiko untuk menjadi seorang investor. (4). Ukuran yang artinya investor perlu mengetahui ukuran penentu
keberhasilan dalam berinvestasi. (5) Profil
risiko setiap orang berbeda-beda yang memiliki berbagai tipe seperti:
konservatif, moderat dan agresif
·
Berdasarkan CUKUP
tersebut ada pesan yang juga perlu disampaikan bahwa untuk berinvestasi perlu
ada rasa CUKUP dan bersyukur. CUKUP ounya arti juga tidak berlebihan karena
kalau berlebihan orang tersebut tidak dapat tidur nyenyak karena memikirkan
hartanya mau disimpan dimana dan takut dicuri orang. Selain itu juga tidak
tidak pernah merasa CUKUP dan selalu merasa tidak puas. Karena itu kita harus
lebih bersyukur dengan apa yang kita punya tanpa selalu menuntut dan
menginginkan sesuatu yang berlebihan.
KESIMPULAN
Secara umum
investasi dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai pendapatannya melebihi
kebutuhan pokoknya. Kita bisa investasi apa saja misalnya saham, modal dll
tetapi jangan asal pilih investasi saja. Ada langkah-langkah dalam proses
manajemennya juga perlu diperhatikan kelebihan, kekurangan, karakteristik dan
resiko dari jenis investasi apa yang akan kita ambil. Selain itu, sebagai calon
investor pun kita juga harus mengetahui pedoman investasi yang dapat menjadi
dasar untuk kita berinvestasi, yaitu pedoman “CUKUP” (Cakap, Uang, Keberanian, Ukuran, Profil resiko) serta selalu bersyukur
dengan apa yang kita punya tanpa mengurangi rasa cepat puas.
ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR
PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA
RANGKUMAN
·
Krisis Ekonomi Global
sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini, bermula dari kesalahan
para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya hingga
mengakibatkan menjajalnya permasalahan ke berbagai sektor lain bahkan sampai
mempengaruhi kondisi perekonomian negara lain.
·
Berdasarkan
Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia pada Triwulan IV-2008, gejolak
keuangan global telah menyebabkan tekanan terhadap perekonomian Indonesia.
Melemahnya ekspor, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), gejolak di
pasar uang, terdepresiasinya pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) dan semakin
tingginya inflasi indonesia (IHK) yang mencapai 11,06% di tahun 2008 yang jauh
lebih tinggi dibandingkan tahun 2007.
·
Bagi
seorang investor, investasi merupakan kegiatan yang menyangkut masa depan dan
mengandung ketidakpastian, hal ini menandakan terdapat unsur risiko di
dalamnya. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki
oleh para investor maupun calon investor. Sebelum mengambil keputusan
investasi, seorang investor yang rasional paling tidak harus mempertimbangkan
dua hal, yaitu pendapatan yang diharapkan dan risiko yang terkandung dari
alternatif investasi yang dilakukannya.
·
Sektor
properti sebagai salah satu media investasi saat ini telah mengalami
pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Tingginya pertumbuhan kredit properti ini
sejalan dengan pertumbuhan sektor usaha properti yang juga sangat pesat pada
dua tahun terakhir. Perkembangan kredit properti untuk periode 2003-2007.
·
Menurut
Kamaruddin Ahmad definisi Pasar modal yaitu: kebutuhan akan sistem keruangan
yang terorganisasi termasuk bang-bank komersil dan semua perantara dibidang
keruangan, serta surat-surat ertas berharga/klaim jangka panjang dan jangka
pendek, primer dan yang tidak langsung.
·
Menurut
undang-undang No. 15 tahun 1952, yang dimaksud dengan bursa adalah bursa-bursa
perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek,
termasuk semua pelelangan efek-efek.
·
Menurut
Tandelilin (2001: 3) mengatakan bahwa : “Investasi adalah komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.”
·
Saham
adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang
saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan
perusahaan kepada pemegang saham-nya, termasuk hak klaim atas asset
perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain
dipenuhi, jika terjadi liquidasi.
·
Jenis-jenis
Risiko :
a.
Risiko
sistematis: risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat
dikurangi atau dihilangkan dengan cara melakukan diverivikasi.
b.
Risiko
tidak sistematis: risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi
yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya tingkat sebuah risiko saham:
1.
Pertumbuhan
Ekonomi
2.
Tingkat
Bunga Deposito(12 bulan)
3.
Nilai
tukar valuta asing (Valas)
4.
Tingkat
Inflasi (IHK)
5.
Struktur
Modal
6.
Struktur
aktiva
7.
Tingkat
Likuiditas
·
Bever, Ketler dan
Scholes (1970) menguji hubungan antara faktor fundamental dengan beta. Faktor
fundamental yang menjadi variabel penelitiannya adalah devident payout,
growth, leverage, liquidity, asset size, vaiability in earnings dan beta
akuntansi. Sampel dari penelitian mereka adalah 307 perusahaan yang listing di
NYSE dari periode 1947 sampai 1965. perhitungan beta menggunakan data saham perusahaan
individu yang juga membentuk portofolio saham. Hasil penelitian mereka
menunjukan bahwa devident payout, leverage earnings variability dan beta
akuntansi mempunyai hubungan yang signifikan dengan beta.
· Kemudian Widjaja (2004) meneliti mengenai pengaruh variabel makro
yaitu inflasi terhadap tingkat risiko saham. Penelitian ini menggunakan
saham-saham yang termasuk kategori LQ-45 secara terus menerus dari tahun 2001
hingga 2002. Risiko dinyatakan dalam pengukuran beta yang berasal dari hubungan
antara tingkat keuntungan suatu saham dan pasar.
KESIMPULAN
Krisis
Ekonomi Global sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini karena
para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya dan ini
menyebabkan tekanan terhadap perekonomian indonesia, diantaranya melemahnya
ekspor, gejolak di pasar uang, tingginya inflasi dsb. Bagi seorang investor,
investasi merupakan suatu kegiatan yang menyangkut masa depan dan mengandung
ketidakpastian, maka dari itu pengetahuan tentang resiko merupakan suatu hal
yang sangat penting dimiliki dan diketahui oleh para investor maupun calon
investor. Pengetahuan tentang investor yang harus diketahui para dan calon
investor meliputi: jenis-jenis resiko dan faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya tingkat sebuah resiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar