Merantau
Di kampung yang nan jauh disana, ada 3 sekawan yang sedang gelisah menanti masa depan yang tidak jelas. mereka adalah jaja, jikri, dan jawir, mereka sering disebut trio jajiwir yang nelangsa. di kampungnya nasib nya selalu tidak jauh dari kambing, sapi dan kerbau. Jaja bekerja sebagai pengambil rumput untuk kambing tetangganya, jikri bekerja sebagai pemeras susu sapi, dan jawir bekerja sebagai tukang bersih kandang kerbau.
Pernah suatu ketika mereka merasa bosan akan kerjaan yang tidak keren itu
" Wir...wir bosen aku kerja kayak ngono mulu, isin karo emak." kata jaja pada jawir di suatu sore saat mereka bertiga sedang berkumpul di base camp mereka yaitu dibawah pohon asem.
" Ya, sama awak juga tak kuat ini bekerja di sini, bosan awak setiap pagi liat kebo lagi..kebo lagi.. migren awak." kata jawir yang sudah tak tahan dengan pekerjaanya.
" Sami, abi teh bosen ngambilin rumput mulu, teu keren kitu. pengennya mah jadi bos kitu." kata Jaja dengan PD nya
" Lah, sampeyan SD aja ora lulus pengen jadi bos, lah kepriben.. ojo ngimpi, jangan jadi bos jadi supervisor aja ora opo-opo."
" Bah, macam mana kau !! kau juga jangan mimpi jadi supervisor, kau jadi tukang angon sapi itu saja udah ke kerenan buat kau.. tapi ngomong-ngomong supervisor itu apa ??."
" Wir..wir sampeyan itu tau ne opo ? tau ne kebo wae, ojo ngomong wir.." sahut jikri sambil menggeleng-geleng kan kepala
Perdebatan demi perdebatan terjadi diantara mereka yang justru menambah frustasi. Mereka merasa sepertinya di kampung tempat mereka tinggal tidak akan membuat mereka sukses, tiba-tiba seorang tetangga nya yang merantau ke kota pulang dengan membawa banyak oleh-oleh dan banyak uang. jaja, jikri, dan jawir hanya melihat dari jauh kepulangan tetangganya itu yang sedang membagi-bagikan uang receh pada anak-anak, sambil merasa penasaran mereka mulai mendekati tetangganya itu berharap mendapat oleh-oleh .
" Wah...wah, ini sukriya ? lah kepriben lama ndak ktemu " tanya jikri pada sukriya dengan antusias
" Eleuh..eleuh, bagi-bagi nanaonan ini ? oleh-oleh ti jakarta ? meni hebat.." kata jaja dengan bangga sambil melihat yang dibawa sukriya.
" Iya hebat kali kau, banyak kali oleh-oleh kau. pasti sukses kau disana ya ?" sahut jawir penasaran.
Sukriya pun dengan bangganya menceritakan pekerjaan nya di jakarta, dia bercerita bahwa setiap hari nya dia membawa mobil mewah kesana-kemari mengantar dan menjemput seseorang kepada trio jajiwir kawan SD nya dulu itu.
" Hebat kan aku ? sukses di ibu kota." katanya dengan bangga di akhir cerita.
Esok harinya di pagi yang cerah, hampir semua warga kampung tau akan kepulangan sukriya dengan kisah suksesnya di ibu kota, termasuk ibu-ibu mereka yang sudah tidak tahan pada kerjaan trio jajiwir ini yang selalu begitu-begitu saja. Pernah suatu ketika jikri mencoba keberuntungannya dengan ikut bekerja di kampung sebelah dengan pakde nya, pakde nya mengatakan kalau pekerjaannya itu sebagai pekerja pengurus tanaman hias. Dia sudah senang mendengarnya karena dia sudah bosan dengan sapi tetangganya itu yang hampir setiap lima menit meminta makan. Saat tiba disana tanpa disangka ternyata pekerjaan yang di maksud adalah pembuat pupuk kandang yang tidak lain berhubungan dengan kambing dan kotorannya. Jikri pun akhirnya menyerah dan akhirnya kembali ke pekerjaan yang dulu.
Siang itu selagi istirahat mereka berkumpul bertiga di basecamp mereka yaitu di bawah pohon asem untuk mendiskusikan lagi tentang nasib mereka yang entah kenapa diskusi itu tidak pernah usai dan justru menambah runyam, sambil memakan bekal.
" Eh, ayo kita mulai membicarakan lagi tentang nasib kita." kata jikri sambil mengeluarkan nasi bungkus nya membuka percakapan.
" Bah.. macam mana, bosan aku kita diskusi mulu tapi nggak kelar-kelar." sahut jawir sambil mengeluarkan lauk-pauk.
" Iya atuh, kapan kita teh bisa kayak sukriya. sukses kitu, naik turun mobil teu kayak kita naik turun sawah jeung comberan." kata jaja sambil mengeluarkan teko air dan sambal
" Iya, benar kali itu.. tak keren kali kerjaan kita ini."
mereka lalu menggabungkan semua makanan yang di bawa dan mulai makan sepiring bertiga yang dinamakan prinsip kebersamaan dan penghematan.
" Ahh, aku punya ide kenapa kita ndak coba merantau ke jakarta ? sapa tau kita bisa sukses kayak sukriya bosen aku di bilang karo emak ora iso opo-opo kecuali ngasih mangan sapi."
" Ide bagus itu !! awak setuju !!." seru jawir semangat.
" Iya abi teh juga setuju, tapi mau kerja naon di diditu ?." tanya jaja
" Kerja apa sajalah, ah awak punya sodara disana si itu.. namanya.. emm.. siapa ya ? ah, sawir !!."
" Wir..wir, nama sodara sampeyan aja lupa, lah kepriben." kata jikri sambil menggeleng-gelengkan kepala.
" Maneh kitu wae lupa ? beda nya Ja jeung Sa wae lupa, satu Jawir satu Sawir, naha teu variatif." kata jaja dengan nada mengejek.
" Bah, macam mana kau !! mau mati muda kau rupanya !?." sahut jawir marah pada jaja.
Akhirnya sudah diputuskan mereka akan merantau ke jakarta. Esoknya mereka bertiga dengan berat hati berpamitan pada ibu mereka, jikri saat berpamit dengan ibunya, ibunya menangis tersedu-sedu entah karena sulit melepas anak lelaki satu-satunya itu atau karena menangis bahagia karena anaknya akhirnya pergi juga mencari kerja yang jauh dari sapi, kambing, dan kerbau. Jaja yang dibawakan banyak daun singkong entah untuk apa, yang kata ibunya kalau belum dapat kerja bisa jualan dulu daun singkong buat beli makan. Serta jawir yang justru ibunya dengan bahagia melepas kepergian jawir dan berpesan untuk jangan lupa transfer uang setiap bulan, jawir hanya geleng-geleng kepala mendengar ibunya yang bisa dibilang matre itu karena dia juga bingung mau dikirim ke mana, selain transfer ke rekening ghoib mbah jambrong dukun terkenal di kampungnya itu.
Setelah perjalanan tiga hari tiga malam yang mereka lalui, akhirnya mereka tiba juga di kota metropolitan itu, ibukota republik indonesia, Jakarta.
Bersambung...
Sabtu, 29 Juni 2013
Kebijakan Fiskal
Kelompok 5 Kebijakan Fiskal
- Andiko Wijaya
- Deta Aprillia
- Fani Rinintya
- Faris Sulaksono
- Rachma Yuliza
- Rosie Khoirunnisya
Kebijakan Fiskal
Kebijakan
fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
penerimaan dan pengeluaran untuk mencapai tujuan seperti pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas perekonomian secara umum.
Perubahan
tingkat dan komposisi anggaran pemerintah baik pajak maupun pengeluaran
pemerintah, dapat mempengaruhi variabel-variabel permintaan agregat dan tingkat
aktivitas ekonomi, pola persebaran sumber daya, dan distribusi pendapatan.
Tujuan dari Kebijakan Fiskal yaitu:
- Meningkatkan kesemptan kerja
- Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
- Meningkatkan laju investasi
- Meningkatkan stabilitas ekonomi
Pasal
3 Ayat (4) UU No. 17/2003, kebijakan fiskal terkait anggaran (APBN) mempunyai fungsi
otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi. Fungsi otorisasi menjelaskan
bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi
alokasi biasanya
berhubungan dengan kepemilikan sumberdaya ekonomi, dan bagaimana memanfaatkan
atau menggunakan segala macam sumber daya ekonomi tersebut secara optimum dan
maksimum. Fungsi distribusi mempunyai kaitan yang erat dengan
berbagai persoalan seperti keadilan, falsafah, solidaritas, dan moral. Fungsi
stabilisasi yang mengandung pengertian bahwa di dalamnya terdapat
kemajuan-kemajuan dalam bidang produksi, konsumsi, pengangkutan dan lain-lain
tetapi secara otomatis tidak mempunyai efek negatif seperti spekulasi,
pengangguran, kerentanan dan sifat kekacauan lainnya.
Fungsi-fungsi
kebijakan fiskal lainnya seperti alokasi, distribusi dan stabilisasi,
menurut Musgrave (1997) merupakan fungsi ekonomi. Fungsi
alokasi berkaitan erat dengan bagaimana kebijakan fiskal dapat mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perekonomian.
Tumpuan
dari sistem fiskal nasional adalah asas kebersamaan dan kekeluargaan. Asas
kebersamaan dan kekeluargaan dalam sistem fiskal nasional mengindikasikan
beberapa hal yaitu pertama, kebijakan fiskal dilakukan dengan semangat
kebersamaan dalam artian mengintegrasikan segala sumberdaya dalam upaya
mencapai tujuan nasional.
Landasan konstitusi utama dalam hal sistem fiskal nasional
termaktub dalam Pasal 23
BAB VIII UUD 1945 tentang hal keuangan adalah sebagai berikut:
(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan Negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah
menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun lalu.
PrinsipKebijakan Fiskal adalah adanya transparansi, akuntabilitas,
efisiensi dan efektifitas anggaran. Transparansi berkaitan
dengan keterbukaan informasi dalam hal pengelolaan keuangan negara oleh
pemerintah. Akuntabilitas yang mengindikasikan bahwa
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Efiseinsi berkaitan dengan pemnafataan sumberdaya yang ada semaskimal
mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sedangkan efektivitas diartikan
sebagai tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Kebijakan fiskal memiliki peranan penting bila dikaitkan dengan
pembangunan ekonomi untuk mencapai tujuan nasional dan dikaitkan dengan
permasalahan secara makro. Karena pada dasarnya, kepentingan dan pentingnya
suatu kebijakan tak terlepas dari sebuah pemicu sehingga dapat menimbulkan
suatu rangsangan untuk menyelesaikannya
Investasi
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
PMA (Penanaman Modal Asing) DI BATAM
Rangkuman
Dalam
teori ekonomi pembangunan diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan
investasi mempunyai hubungan timbal balik yang positif. Hubungan timbal balik tersebut
terjadi oleh karena di satu pihak, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu
negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan yang bisa ditabung,
sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar pula. Dalam kasus ini,
investasi merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Masalah tipikal yang
dihadapi negara berkembang adalah kelangkaan dana domestik (saving gaps) yang lazimnya ditutup dari dana luar
negeri. Dana dari luar negeri dapat diperoleh dari hutang luar negeri atau
penanaman modal asing (PMA). Secara konseptual, penanaman modal asing atau
investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan kewajiban
pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri. Investasi
diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena
terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah, untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar negeri (PMA)
maupun dari dalam negeri (PMDN) sangat diharapkan.
Secara
umum investasi atau penanaman modal, baik dalam bentuk penanaman modal dalam
negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) tergantung dari daya tarik
daerah dan negara, membutuhkan adanya iklim yang sehat dan kemudahan serta
kejelasan prosedur penanaman modal. Menurut Tambunan (2006) terdapat sejumlah
faktor yang sangat berpengaruh pada baik-tidaknya iklim berinvestasi di
Indonesia. Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas politik dan
sosial, tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur dasar (listrik,
telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsinya sektor
pembiayaan dan pasar tenaga kerja (termasuk isu-isu perburuhan), regulasi dan
perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya yang diciptakan), masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi serta adanya
kepastian dari kebijakan pemerintah. Ditetapkannya Batam sebagai daerah FTZ
karena tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki oleh Batam selama ini. Di
samping memiliki keunggulan geografis yang berbatasan langsung dengan Singapura
dan Malaysia, Batam dianggap memiliki keunggulan secara ekonomi, antara lain
sebagai salah satu daerah di Indonesia yang tidak pernah mengalami krisis
ekonomi, dikenal sebagai sentra industri elektronika terkemuka di Indonesia,
serta merupakan penyumbang ekspor nonmigas kedua terbesar setelah Bali
(Kuncoro,2005). Daya tarik Batam sebagai sentra industri di Propinsi Kepulauan
Riau (Kepri) serta pusat masuknya PMA ke Indonesia terbukti dari data BKPM
(2008) dimana selama tahun 2007 Propinsi Kepri menduduki peringkat pertama
dalam persetujuan rencana investasi menurut lokasi di Indonesia. Dari total
persetujuan rencana investasi, tercatat sekitar 25% terserap di Propinsi Kepri
(BKPM,2008).
Teori lokasi pada dasarnya merupakan ilmu yang
menjelaskan di mana dan bagaimana suatu aktivitas ekonomi memilih lokasinya
secara optimal. Dengan demikian keputusan lokasi merupakan keputusan tentang
bagaimana perusahaan memutuskan dimana lokasi pabriknya atau fasilitas-fasilitas
produksinya secara optimal. Faktor-faktor lokasi merupakan faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi suatu aktivitas ekonomi seperti aktivitas
produksi atau aktivitas pemberian jasa. Faktor-faktor lokasi yang dimaksud
adalah faktor sejarah, faktor transportasi, faktor sumber daya, faktor pasar,
faktor tenaga kerja, faktor energi, faktor aglomerasi, faktor kenyamanan (mutu hidup, kualitas
hidup, atau gaya hidup), pelayanan publik setempat, pajak, insentif pemerintah,
iklim bisnis setempat site
costs (harga tanah
& gedung, fasilitas perkantoran dan gudang), stabilitas serta iklim politik
nasional. Faktor-faktor tersebut kemudian dikelompokkan menjadi dua orientasi,
yakni lima faktor pertama kecuali faktor sejarah, disebut orientasi
transportasi dan faktor-faktor lainnya disebut orientasi masukan lokal. Menurut
teori lokasi klasik terdapat 3 (tiga) kemungkinan lokasi yakni lokasi bahan
baku, lokasi pasar (kota) dan lokasi antara (lokasi bahan baku dan lokasi
kota/pasar).
Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan aliran
arus modal yang berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor swasta baik
yang melalui investasi langsung (direct investment) maupun investasi tidak langsung berbentuk portofolio. Investasi
langsung (direct
investment)
merupakan investasi yang melibatkan pihak investor secara langsung dalam
operasional usaha yang dilaksanakan. Sedangkan, investasi tidak langsung (portofolio) merupakan investasi keuangan yang dilakukan
di luar negeri. Terdapat tiga sumber utama modal asing dalam suatu negara yang
menganut sistem perekonomian terbuka, yaitu pinjaman luar negeri (debt). Kedua adalah penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). Ketiga adalah investasi portofolio merupakan investasi yang dilakukan
melalui pasar modal. menurut UNCTAD (1998) terdapat 3 (tiga) alasan untuk
melakukan investasi antara lain market-seeking, resourceseeking dan efficiency-seeking. Motivasi marketseeking FDI bertujuan untuk menembus pasar negara domestik dan umumnya dihubungkan dengan ukuran pasar dan pendapatan per kapita, pertumbuhan
pasar, akses ke pasar global dan regional, struktur dan pilihan
konsumen pasar domestik.
Pada
dasarnya hal yang sedang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang adalah modal,
yang merupakan suatu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan
begitu para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya, namun jika
para pelaku pasar kekurangan modal itu akan menyebabkan terhambatnya prosses
produksi serta dapat menimbulkan masalah-masalah lainnya.
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
kenangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Penanaman Modal Asing adalah Penanaman modal asing yang dilakukan
untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dan menanggung segala resiko
penanaman modal tersebut secara langsung Modal Asing adalah Alat
pembayaran luar negeri yang tidak berasal dari kekayaan devisa Indonesia.
Termasuk alat-alat perusahaan dan penemuan baru milik orang asing yang diimpor.
Membicarakan masalah
investasi, investasi telah disepakati menjadi salah satu kata kunci dalam
pembicaraan tentang konsep ekonomi, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan
kemiskinan bahkan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Investasi (Penanaman Modal) di Indonesia terdapat Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Dalam
kasus ini, investasi merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Masalah tipikal
yang dihadapi negara berkembang adalah kelangkaan dana domestik (saving gaps) yang lazimnya ditutup dari dana luar
negeri. Dana dari luar negeri dapat diperoleh dari hutang luar negeri atau
penanaman modal asing (PMA). Secara konseptual, penanaman modal asing atau
investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan kewajiban
pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri. Investasi
diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena
terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah, untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar negeri (PMA)
maupun dari dalam negeri (PMDN) sangat diharapkan. Secara umum investasi atau
penanaman modal, baik dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun
penanaman modal asing (PMA) tergantung dari daya tarik daerah dan negara,
membutuhkan adanya iklim yang sehat dan kemudahan serta kejelasan prosedur
penanaman modal.
INVESTASI KEUANGAN DENGAN PEDOMAN “CUKUP”!
RANGKUMAN
·
Investasi
secara umum dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai pendapat yang melebihi
kebutuhannya terutama kebutuhan dasarnya.
·
Menurut Reily dan Brown (Investment Analysis
dan Portofolio Management definisi Investasi yaitu: "Investasi adalah
komitmen saat dolar untuk jangka waktu dalam rangka untuk memperoleh pembayaran
masa depan yang akan mengkompensasi investor untuk (1) waktu dana berkomitmen,
(2) tingkat pengembalian yang diharapkan inflasi, dan (3) ketidakpastian dari
pembayaran di masa mendatang. "
·
Langkah-langkah
dalam proses manajemen:
1.
Menetapkan sasaran
investasi
2. Membuat
kebijakan investasi
3. Memilih
strategi portofolio
4. Memilih
aktiva/asset
5.
Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
·
Jenis-jenis Investasi
Secara
umum dalam berbagai buku mengenai investasi , investasi dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu :
- investasi pada aktiva riil (real
asset)
- investasi
pada aktiva keuangan (financial asset)
·
Kelebihan,
Kekurangan, Karakteristik dan Resiko Instrumen Investasi yaitu:
1. Tabungan
: dana yang disimpan pada sebuah lembaga keuangan umumnya Bang dengan harapan
memperoleh bunga.
2. Deposito
berjangka : dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangaka waktu
tertentu.
3. Obligas
: surat hutang dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana
dengan pembayaran bunga secara berkala
4. Saham
: kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya kita beli di bursa.
5. Reksadana
: suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
(investor) yang mempunyai tujuan investasi yang sama untuk selanjutnya diinvestasikan
kembali dalam portofolio efek berdasarkan kebijakan manajer investasi.
·
Dengan banyaknya
pilihan instrumen investasi yang detail mengenai investasi serta langkah-langkah
manajemen investasi, sebagai calon investor pun kita harus mengetahui pedoman
investasi. Pedoman yang perlu diperhatikan oleh para calon investor yaitu
pedoman “CUKUP” yang dapat menjadi
dasar untuk berinvestasi. Pedoman ini seperti: (1) Cakap atau mampu dan bisa mencari informasi investasi daan
mengelola dengan baik. (2) Uang yang
artinya para investor harus ada uang atau dana yang bisa dikelola atau
diinvestasikan. (3) Keberanian dalam
mengambil risiko untuk menjadi seorang investor. (4). Ukuran yang artinya investor perlu mengetahui ukuran penentu
keberhasilan dalam berinvestasi. (5) Profil
risiko setiap orang berbeda-beda yang memiliki berbagai tipe seperti:
konservatif, moderat dan agresif
·
Berdasarkan CUKUP
tersebut ada pesan yang juga perlu disampaikan bahwa untuk berinvestasi perlu
ada rasa CUKUP dan bersyukur. CUKUP ounya arti juga tidak berlebihan karena
kalau berlebihan orang tersebut tidak dapat tidur nyenyak karena memikirkan
hartanya mau disimpan dimana dan takut dicuri orang. Selain itu juga tidak
tidak pernah merasa CUKUP dan selalu merasa tidak puas. Karena itu kita harus
lebih bersyukur dengan apa yang kita punya tanpa selalu menuntut dan
menginginkan sesuatu yang berlebihan.
KESIMPULAN
Secara umum
investasi dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai pendapatannya melebihi
kebutuhan pokoknya. Kita bisa investasi apa saja misalnya saham, modal dll
tetapi jangan asal pilih investasi saja. Ada langkah-langkah dalam proses
manajemennya juga perlu diperhatikan kelebihan, kekurangan, karakteristik dan
resiko dari jenis investasi apa yang akan kita ambil. Selain itu, sebagai calon
investor pun kita juga harus mengetahui pedoman investasi yang dapat menjadi
dasar untuk kita berinvestasi, yaitu pedoman “CUKUP” (Cakap, Uang, Keberanian, Ukuran, Profil resiko) serta selalu bersyukur
dengan apa yang kita punya tanpa mengurangi rasa cepat puas.
ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR
PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA
RANGKUMAN
·
Krisis Ekonomi Global
sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini, bermula dari kesalahan
para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya hingga
mengakibatkan menjajalnya permasalahan ke berbagai sektor lain bahkan sampai
mempengaruhi kondisi perekonomian negara lain.
·
Berdasarkan
Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia pada Triwulan IV-2008, gejolak
keuangan global telah menyebabkan tekanan terhadap perekonomian Indonesia.
Melemahnya ekspor, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), gejolak di
pasar uang, terdepresiasinya pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) dan semakin
tingginya inflasi indonesia (IHK) yang mencapai 11,06% di tahun 2008 yang jauh
lebih tinggi dibandingkan tahun 2007.
·
Bagi
seorang investor, investasi merupakan kegiatan yang menyangkut masa depan dan
mengandung ketidakpastian, hal ini menandakan terdapat unsur risiko di
dalamnya. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki
oleh para investor maupun calon investor. Sebelum mengambil keputusan
investasi, seorang investor yang rasional paling tidak harus mempertimbangkan
dua hal, yaitu pendapatan yang diharapkan dan risiko yang terkandung dari
alternatif investasi yang dilakukannya.
·
Sektor
properti sebagai salah satu media investasi saat ini telah mengalami
pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Tingginya pertumbuhan kredit properti ini
sejalan dengan pertumbuhan sektor usaha properti yang juga sangat pesat pada
dua tahun terakhir. Perkembangan kredit properti untuk periode 2003-2007.
·
Menurut
Kamaruddin Ahmad definisi Pasar modal yaitu: kebutuhan akan sistem keruangan
yang terorganisasi termasuk bang-bank komersil dan semua perantara dibidang
keruangan, serta surat-surat ertas berharga/klaim jangka panjang dan jangka
pendek, primer dan yang tidak langsung.
·
Menurut
undang-undang No. 15 tahun 1952, yang dimaksud dengan bursa adalah bursa-bursa
perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek,
termasuk semua pelelangan efek-efek.
·
Menurut
Tandelilin (2001: 3) mengatakan bahwa : “Investasi adalah komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.”
·
Saham
adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang
saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan
perusahaan kepada pemegang saham-nya, termasuk hak klaim atas asset
perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain
dipenuhi, jika terjadi liquidasi.
·
Jenis-jenis
Risiko :
a.
Risiko
sistematis: risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat
dikurangi atau dihilangkan dengan cara melakukan diverivikasi.
b.
Risiko
tidak sistematis: risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi
yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya tingkat sebuah risiko saham:
1.
Pertumbuhan
Ekonomi
2.
Tingkat
Bunga Deposito(12 bulan)
3.
Nilai
tukar valuta asing (Valas)
4.
Tingkat
Inflasi (IHK)
5.
Struktur
Modal
6.
Struktur
aktiva
7.
Tingkat
Likuiditas
·
Bever, Ketler dan
Scholes (1970) menguji hubungan antara faktor fundamental dengan beta. Faktor
fundamental yang menjadi variabel penelitiannya adalah devident payout,
growth, leverage, liquidity, asset size, vaiability in earnings dan beta
akuntansi. Sampel dari penelitian mereka adalah 307 perusahaan yang listing di
NYSE dari periode 1947 sampai 1965. perhitungan beta menggunakan data saham perusahaan
individu yang juga membentuk portofolio saham. Hasil penelitian mereka
menunjukan bahwa devident payout, leverage earnings variability dan beta
akuntansi mempunyai hubungan yang signifikan dengan beta.
· Kemudian Widjaja (2004) meneliti mengenai pengaruh variabel makro
yaitu inflasi terhadap tingkat risiko saham. Penelitian ini menggunakan
saham-saham yang termasuk kategori LQ-45 secara terus menerus dari tahun 2001
hingga 2002. Risiko dinyatakan dalam pengukuran beta yang berasal dari hubungan
antara tingkat keuntungan suatu saham dan pasar.
KESIMPULAN
Krisis
Ekonomi Global sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini karena
para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya dan ini
menyebabkan tekanan terhadap perekonomian indonesia, diantaranya melemahnya
ekspor, gejolak di pasar uang, tingginya inflasi dsb. Bagi seorang investor,
investasi merupakan suatu kegiatan yang menyangkut masa depan dan mengandung
ketidakpastian, maka dari itu pengetahuan tentang resiko merupakan suatu hal
yang sangat penting dimiliki dan diketahui oleh para investor maupun calon
investor. Pengetahuan tentang investor yang harus diketahui para dan calon
investor meliputi: jenis-jenis resiko dan faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya tingkat sebuah resiko.
Langganan:
Postingan (Atom)