TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Aliran
pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan
secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik
adalah menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.
Aliran ini timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
- Hugo Munsterberg
- Elton Mayo
Mayo, Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson mengadakan penelitian bersama di pabrik Howthorne milik perusahaan Western Electric. Percobaan pertama meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa bila kondisi penerangan naik, maka produktivitas juga akan naik, bila kondisi penerangan dikurangi ternyata produktivitas juga akan berkurang.
Percobaan kedua, dimana bila kelompok yang terdiri dari enam orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, dimana ruangan pertama atau sebut saja A kondisinya diubah setiap waktu, sedangkan ruangan lainnya yaitu B tidak mengalami perubahan. Variabel yang diubah seperti upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja, dan sebagainya. Dari hasil penelitiannya ternyata kedua kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas. Ternyata kenaikan produktivitas ini bukan diakibatkan oleh insentif keuangan. Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh, fenomena ini dikenal sebagai Howthorne Effect.
Penelitian lainnya yaitu kelompok kerja informal-lingkungan sosial karyawan signifikan terhadap produktivitas. Konsep makhluk sosial dimotivasi kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja, pengawasan manajemen telah menggantikan konsep “makhluk rasional” yang dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisik manusia.
Perubahan Neoklasik pada Tiang Dasar Teori Organisasi Formal
Aliran
neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti
yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka
yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi
tidak menentang seluruh teori klasik.
Pembagian Kerja (Division of Labor)
Sejak
pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie
adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi
berkurang. Akibat adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang
mengakibatkan orang terpecah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang
lain, dan sebagainya. Oleh karena itu teori neoklasik mengemukakan
perlunya :
1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan, agar merasa “terlibat” dengan pekerjaanya dan berkepentingan dalam perusahaan.
2. Perluasan kerja
(job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang
menjadi tidak terlalu spesial tetapi dapat memperluas kemampuan dan
keahlian dalam bidang lain.
3. Managemen bottom-up yang memberi kesempatan kepada “para junior” untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik
tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi,
yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Faktor-faktor yang dapat
menentukan munculnya organisasi informal, antara lain : 1)Lokasi : Untuk membentuk suatu kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka yang baik. 2)Jenis Pekerjaan : Ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal. 3)Minat
: Walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama, melaksanakan
kerja yang sejenis, pebedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa
muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang
besar. 4)Masalah-masalah khusus : Dalam hal ini, yang sama
bergabung bersama untuk kapentingan khusus. Usaha yang labih baik bagi
manajer adalah mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi
informal yang dapat menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal
dan informal.
Saya merasa bahwa teori neoklasik ini lebih baik daripada teori klasik. Teori ini adalah penyempurnaan teori klasik yang sangat tersentralisasi dan sangat terspelsialisasi pada satu bidang. Teori neo klasik muncul setelah diperkenalkannya ilmu tentang perilaku manusia, yang melihat psikologis para pekerja nya, pada teori klasik pembagian kerja atau speliasisasi dianggap efektif tapi justru akan menimbulkan beban psikologis pada pekerja dan anomie, dalam teori neo klasik lebih disempurnakan lagi dengan dikemukakan nya partisipasi atau melibatkan setiap orang, perluasan kerja agar orang tidak terlalu spesial dalam satu bidang dan managemen bottom-up.